Kamis, 31 Juli 2008

Autonomous System

Sebuah kumpulan network di bawah administrasi bersama yang berbagi metodelogi routing yang sama. Autonomous system dibagi lagi menjadi area-area dan harus diberikan sebuah nomor 16 bit tunggal oleh IANA.



• Suatu autonomous system adalah region dari Internet yang diatur (administered) oleh satu entitas



• Contoh dari autonomous region adalah:

– Jaringan kampus ITB

– Jaringan backbone MCI

– Internet Service Provider Regional



• Routing dilaksanakan secara berbeda dalam autonomous system (intradomain routing) dan antara autonomous system (interdomain routing)



Interdomain dan Intradomain Routing

Intradomain Routing

• Routing di dalam suatu AS

• Mengabaikan Internet di luar AS

• Protokol untuk Intradomain routing juga disebut Interior Gateway Protocol atau IGP

• Protokol yang populer

– RIP (sederhana, lama)

– OSPF (lebih baik)

Interdomain Routing

• Routing antara AS

• Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi AS

• Normalnya, ada satu dedicated router pd tiap AS yg menangani trafik interdomain

• Protokol utk interdomain routing disebut Exterior Gateway Protocol atau EGP

• Protokol routing:

– EGP

– BGP (lebih baru)



ASBR

descr i ption:

Autonomous System Boundary Router. Sebuah router area border yang ditempatkan di antara sebuah autonomous system OSPF dan sebuah network non OSPF yang bekerja dengan OSPF dan protocol routing tambahan, seperti RIP. ASBR harus ditempatkan disebuah area OSPF yang non stub.

* Autonomous System Boundary Router (ASBR)
Sekelompok router yang membentuk jaringan yang masih berada dalam satu hak administrasi, satu kepemilikan, satu kepentingan, dan dikonfigurasi menggunakan policy yang sama, dalam dunia jaringan komunikasi data sering disebut dengan istilah Autonomous System (AS). Biasanya dalam satu AS, router-router di dalamnya dapat bebas berkomunikasi dan memberikan informasi. Umumnya, routing protocol yang digunakan untuk bertukar informasi routing adalah sama pada semua router di dalamnya. Jika menggunakan OSPF, maka semuanya tentu juga menggunakan OSPF.

Namun, ada kasus-kasus di mana sebuah segmen jaringan tidak memungkinkan untuk menggunakan OSPF sebagai routing protokolnya. Misalkan kemampuan router yang tidak memadai, atau kekurangan sumber daya manusia yang paham akan OSPF, dan banyak lagi. Oleh sebab itu, untuk segmen ini digunakanlah routing protocol IGP (Interior Gateway Protocol) lain seperti misalnya RIP. Karena menggunakan routing protocol lain, maka oleh jaringan OSPF segmen jaringan ini dianggap sebagai AS lain.

Untuk melayani kepentingan ini, OSPF sudah menyiapkan satu tipe router yang memiliki kemampuan ini. OSPF mengategorikan router yang menjalankan dua routing protokol di dalamnya, yaitu OSPF dengan routing protokol IGP lainnya seperti misalnya RIP, IGRP, EIGRP, dan IS-IS, kemudian keduanya dapat saling bertukar informasi routing, disebut sebagai Autonomous System Border Router (ASBR).

Router ASBR dapat diletakkan di mana saja dalam jaringan, namun yang pasti router tersebut haruslah menjadi anggota dari Area 0-nya OSPF. Hal ini dikarenakan data yang meninggalkan jaringan OSPF juga dianggap sebagai meninggalkan sebuah area. Karena adanya peraturan OSPF yang mengharuskan setiap area terkoneksi ke backbone area, maka ASBR harus diletakkan di dalam backbone area.

Tidak ada komentar: